Total Tayangan Halaman

Senin, 13 Februari 2017

Resume Buku : The Magic Way To Make Your Kids Brilliant Students Melejitkan Potensi Belajar Anak Dengan Metode Hipnosis (Karangan Ichsan Solihudin)





Elemen-Elemen Penting Dalam Pembelajaran
Gaya Belajar:
Setiap anak pasti dibelakali dengan potensi menjadi cerdas, bhakan genius, tidak ada satu pun di antara mereka yang bodoh. Satu hal yang menjadi pertanyaan ialah : mengapa masih ada siswa –siswi yang memiliki presentasi kekurang menggembirakan, lambat dalam belajar, gagal di sekolah, atau sulit berkonsentrasi saat beljar dan justru dianggap bodoh?

Salah satu factor yang menyebabkan semua itu ialah karena gaya belajar anak tidak sesuai dengan cara yang diterapkan di lingkungan sekolah dan keluarga. Mereka tidak menyukai aya belajar yang diperaktikan sehingga menyebabkan otaknya menolak materi yang diajarkan oleh orang tua dan guru di sekolah.
Setiap anak memiliki kebiasaan dan gaya belajar yang berlainan. Kalaupun dipaksakan dengan penerapan satu gaya belajar tertentu, hamper dapat dipastikan hasilnya tidak akan maksimal, atau justru menemui kegagalan.
Mengenal gaya belajar anak
Lingkungan sangat berperan dalam menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Dengan demikian, lingkungan belajar dapat meningkatkan aktivitas siswa dan efektifitas pembelajaran. Itulah sebabnya, lingkungan belajar perlu ditata. Penting untuk diketahui, factor-faktor yang mempengaruhi konsertasi belajar diantaranya ialah suara, pencahyaan, tempratur, dan desain belajar.
Desain belajar
Bagi anda yang berprofesi sebagai guru, sebisa mungkin tinggalkanlah metode-metode pembelajaran lama yang masih mengacu pada kepercyaan-kepercayaan yang keliru seperti :
1.      Cara belajar yang terbaik untuk siswa ialah dengan duduk tegak didepan meja.
2.      Cara belajar terbaik untuk siswa ialah di dalam ruangan dengan pencahayaan yang terang karena pencahayaan yang redup akan merusak mata ketika membaca dan bekerja.
3.      Siswa akan belajar secara lebih efektif di dalam lingkungan yang benar-benar sunyi.
4.      Siswa lebih mudah mempelajari materi pelajaran yang sulit pada awal pagi ketika mereka dalam kondisi paling waspada.
5.      Siswa yang tidak bisa duduk tenang berari belum siap belajar atau tidak bisa belajar dengan cara yang benar.
6.      Tidak diperbolehkan makan dan minum di ruang kelas.
Pahamilah, semua siswa tidaklah sama. Misalnya, ada yang cocok belajar dengan menggunakan pencahayaan terang, ada juga yang lebih nyaman belajar dengan pencahayaan yang lebih redup. Itu adalah beberapa dari sekian perbedaan siswa dalam hal gaya belajar.
Penelitian terhadap model gaya belajar dari Dunn & Dunn telah membuktikan bahwa tipe orang yang memproses dengan otak kiri lebih menyukai lingkungan belajar yang sunyi, pencahayaan terang, dan dirancang secara formal. Mereka tidak membutuhkan kudapan dan mampu belajar atau bekerja denga kondisi terbaik saat sendiri maupun dengan kehadiran figure yang berwenang.
Sebaliknya, kebanyakan tipe orang yang memproses dengan otak kanan lebih menyukai kebisingan atau music, pencahyaan redup, rancangan belajar informal, makanan kecil, serta mobilitas dan interaksi dengan rekan saat belajar, bekerja, atau sedang berkonsentrasi.
Jenis-jenis gaya belajar :
1.      Gaya belajar visual
Anak lebih cepat belajar dan menyerap pelajaran dengan cara melihat.
2.      Gaya belajar auditori
Anak lebih mudah belajar dan memahami pelajaran dengan cara mendengar.
3.      Gaya belajar kinestetik
Anak lebih mudah belajar dan mengerti pelajaran dengan cara bergerak atau menyentuh.

Visual
Auditory
Kinesthetic
Gemar membaca, menonton film, mengisi TTS, memerhatikan ekspresi orang saat berbicara
Suka mendengarkan music, radio, sandiwara, debat, atau diskusi. Anak-anak auditori suka dibacakan cerita dengan bernagai intonasi.
Menyukai kegiatan aktif, baik sosial, kesenian, maupun olahraga.
Menyatakan emosi melalui ekspresi wajah.
Menggunakan emosi secara ferbal melalui perubahan nada bicara atau intonasi.
Mengungkapkan emosi melalui bahsa tubuh.
Lebih mengingat wajah orag ketimbang namanya, mengingat kata dengan melihat susunan huruf pada kata.
Ingat dengan baik nam orang, mampu mengingat fakta dengan baik dan punya pembendaharaan kata yang luas.
Mampu mengingat dengan baik peirstiwa-peristiwa yang menarik.
Lebih suka menjelaskan sesuatu menggunakan gambar, bagan peta, atau grafik.
Menjelaskan sesuatu dengan kata-kata verbal dan senang memberi instruksi verbal.
Mejelaskan sesuatu dengan mendemonstrasikan.
Selera berpakaian : bergaya (penampilan lebih penting)
Slera berpakaian: yang penting label. Dapat menjelaskan pilihan pakaiannya.
Slera berpakaian: kenyamanan lebih penting daripada gaya.
Punya ingatan visual yang baik, ingat dimana meninggalkan benda bebrapa hari yang lalu.
Cenderung mengingat baik kata-kata dan gagasan yang pernah diucapkan.
Lebih baik mengingat saat menggunakan alat bantu tiga dimensi.
Dalam mencoba hal baru (mainan baru) lebih sukamelihat buku petunjuk atau demonstrasikannya.
Dalam mencoba hal baru (mainan baru) lebih memilih instruksi secara verbal.
Langsung mencoba sendiri mainan baru.
Menggunakan kata atau ungkapan seperti : melihat, menonton, menggambarkan, sudut pandang.
Menggunakan kata atau ungkapan seperti ; kedengarannya, mendengarkan apa yang anda katakana, ceritakan, saya dengar.
Menggunakan kata atau ungkapan seperti : merasa, menyentuh, memegang, meraba.
Aktivitas kreatif : menulis, menggambar, melukis.
Aktivitas kreatif: berbicara, bernyanyi, berdebat, bercerita.
Aktivitas kreatif: kerajinan tangan, berkebun, olahraga.
Saat diam suka melamun.
Saat diam suka berbicara sendiri
Dalam keadaan diam, tidak bisa duduk tenang

Bagaimana melatih multiple intellegences kepada anak :
1.      Kecerdasan bahasa
Ajaklah anak bercakap-cakap, bacakan cerita berulang-ulang, rangsangan untuk berbicara dan bercerita, menyajikan lagu anak-anak, dll.
2.      Kecerdasan matimatika-logika
Bimbiglah anak untuk mengkelompokkan, menyusun, merangkai, menhitung, bermain angka, halma, cong, teka-teki, monopoli, permainan computer, dll.
3.      Kecerdasan musical
Ajaklah anak mendengarkna music, bernyanyi, memainkan alat music, mengikuti irama dan nada.
4.      Kecerdasan visual-spasial
Latihlah anak anada mengamati gambar, foto, merangkai, dan membongkara lego, menggunting, melipat, menggambar, bermain halma, puzzle, membuat rumah-rumahan, bermain computer, dll.
5.      Kecerdasan kinestetik
Mainkanlah permainan sederhana dengan anak anda. Contohnya permainan berdiri satu kaki, jongkok, membungkuk, berjalan di atas satu garis, berlari, melompat, melempar, menangkap, latihan seman, menari, olahraga permainan, dll.
6.      Kecerdasan inta-personal
Latihla ia menceritakan perasaan, keinginan, cita-cita, pengalaman, berkhayal, mengarang cerita, dll.
7.      Kecerdasan inter-personal
Ajaklah anak anda bermain bersama anak yang lebih tua dan lebih muda, saling berbagi kue, ,meminjamkan mainan, bekerjasama membuat sesuatu, mengenal berbagai suku, bangsa, budaya, dan agama melalui buku, TV, dll.
8.      Kecerdasan naturalis
Lakukan aktivitas di ruang terbuka seperti menanam biji, merawat tanaman dalam pot, memelihara binatang, berkebun, berwisata di hutan, di gugnug, sungai, pantai, dll. Ajaklah ia mengamati langit, awan, bulan, bintang, dan lingkunga alam di sekitarnya.
Jika kita terus mengasah kecerdasan anak kita sejak dini dengan cara yang menyenangkan dan jenis yang berfariasi, mereka dapat mengembangkan potensi multiple inellegensi yang dimilikinya.
Peroses Pembentukan Konsep Diri
Konsep diri terbentuk melalui proses belajar sejak masa pertembuhan seseorang mulai masa kecil hingga dewasa. Lingkungan, pengalaman, dan pola asuh orangtua turut memberi pengaruh yang sigifikan terhadap konsep diri yang terbentuk pada diri anak. Sikap atau respon orangtua dan lingkungan anakan menjadi baahn informasi bagi anak untuk menilai siapa dirinya.
Sering kali, anak-anak yang tumbuh dan dibesarkan dalam pola asuh yang keliru dan negative, atau kondisi lingkungan yangkurang mendukung, cenderung mempunyai konsep diri yangnegatif. Sikap buruk yang di tunjukan oleh orangtua, misalnya suka memukul, kurang perhatian, melecehkan, menghina, bersikap tidak adil, tidak pernah memuji, suka marah-marah, atau sikap-sikap negative lainnya, aakan memberikan asumsi pada anak bahwa itu semua merupakan hukuman akibat kekurangan, kesalahan, atau kebodohan dirinya. Anak menilai dirinya berdasarkan apa yang dia alami dan dia dapatkan dari lingkungan. Jika lingkungan memberikan sikap yang baik dan positif, anak akan merasa dirinya cukup berharga sehingga timbulah konsep diri yang positif.
Sesuaikan pola suh dan tipe komunikasu anda dengan kepribadian anak!
a.       Tipe terbuka
Tipe ini paling sehat, antara anak dan orangtua terjalin komunikasi yang saling terbuka. Orangtua mau mendengarkan anak dan anak secara leluasa dapat bercerita, mengekspresikan perasaan dan pikirannya serta berdiskusi dengan orangtua.
“mama, Andi mau menceritakan sesuatu, nih…”
“silahkan, sayang, cerita saja...”
b.      Tipe permukaan
Komunikasi yang terjalin hukan pada hal-hal penting, tidak jujur, tidak detail, dan sekedar basa-basi saja sebatas permukaan.
“mama, kenapa sedih?”
Ah, ngga apa-apa…”
c.       Tipe mengabaikan (avoidance)
Semua angota keluarga saling menghindar sehingga tidak terjalin komunikasi. Hal ini bisa disebabkan hubungan orangtua yang tidak harmonis atau memang karena pribadi orangtua sendiir yang tidak terbuka terhadap anak dan tidak peduli dengan kebuthan komunikasi anak-orangtua
“mama, Andi mau menanyakan sesuatu hal.”
“nanti saja, ya, mama sedang sibuk…”
d.      Tipe komunikasi salah
Biasanya terjadi pada pola asuh otoriter. Orangtua cenderung menuntut anak. Bila tidak sesuai dengan keingina yang diharapkan, orangtua langsung marah-marah. Akibatnya anak selalu takut berbuat salah.
“kamu harus pulang tepat waktu, TITIK!!!”



e.       Tipe komunikasi satu arah.
Komunikasi satu arah terjadi jika dalam keluarga hanya da satu figure dominan dalam berkomunikasi, entah ayah atau ibu. Ia yang menentukan kapan anak boleh bicara.
“sebentar, mama belum selesai bicara”
f.       Tipe tanpa komunikasi.
Antar anggota keluarga jarang terjadi pembicaraan meskipun sebetulnya diantara mereka tidak ada konflik nyata. Misalnya, orangtua pulang kantor dan masuk kamar. Anak pun demikian, pulang sekolah langsung mengunci kamar. Akibatnya, orangtua tidak tahu keadaan dan kebutuhan anak. Ketiadaan komunikasi ini juga ada pada tipe pola asuh neglectful.
Berkomunikasilah sesuai dengan mekanisme alamiah pikiran (tips: fokuskan perhatian pada perasaan):
ü  Pikiran anak-anak yang dibawah 6 tahun dominan berada dalam model “menyerap apapun”. Atau dalam keadaan gelombang alpha. Jika dijaga dengan baik, keadaan tersebut akan bertahan sampai pada usia 11 tahun.
ü  Sesering mungkin gunankanlah nada rendah dan volume pelan untuk berbicara dengan anak-anak.
ü  Nada tinggi dan volume keras hanya digunakan pada situasi genting saat anak berada dalam bahaya. Selain itu nada rendah dam datar ditangkap oleh pikiran bawah sadar sebagai informasi yang mnyenangkan dan segera disimpan dalam memori, bukan sebagai ancaman yang harus ditolak.
Jenis-jenis Hipnosis
Jenis-jeis hypnosis yang dibedakan berdasarkan bidang aplikasinya yang paling popular dalam dunia hypnosis.
a.       Hypnotherapy/clinical hypnosis
b.      Medical and detal hypnosis
c.       Comedy hypnosis
d.      Forensic hypnosis
e.       Metaphysical hypnosis
Menghipnosis anak
Pada dasarnya anak kita adalah subjek yang menarik untuk dihipnosis. Secara alamiah gelombang otak anak-anak sudah berada diwilayah gelombang pikiran bawah dasar. Patut diperhatikan sebelum melakukan hipnosisi terhadap anak, pastikan kita telah menguasai dan menyiapkan skrip (kata-kata) sugesti yang akan disampaikan kepada mereka. Persiapan ini sangat penting agar kita tidak bingung atau keliru dalam memberikan sugesti.
Ketika kita menyampaikan sugesti lalu anak kita memberi reaksi berupa anggukan kepala, saat itu sugesti suadah masuk dan instruksi telah dimengerti anak. Namun, jika tidak dmeikian, tidak usah khawatir; ulangilah pada hari lain untuk dua atau tega kali lagi, salah satu ya pasti diterima olah pikiran bawah sadarnya.
Berikut ini adalah prosedur untuk membawa anak kita msuk kedalam kondisi hipnosisi, yang dilanjutkan dengan pemberian sugesti untuk mengubah prilaku mereka:
1.      Tunggu sampai anak tidur pulas
2.      Dekati anak denga hati-hati
3.      Bisikan sugesti ke telinga anak dengan lembut tapi tegas.
Untuk lebih memahami praktinya, simulasi di bawah ini dapat memberi panduan bagi anda untuk melakukan hipnosisi pada anak
1.      Goyangkan dagu anak, saat ia sudah mengerjap-ngerjapkan mata, katakanlah:
“(nama anak), ini (ayah/ibu), (nama anak) bisa dengar suara (ayah/ibu)?”
Ucapkan kaimat di atas 6 x
“kalau ‘(nama anak) sudah bisa dengar suara (ayah/ibu), anggukan kepala ya…”
2.      Sentuh kepala anak kita dengan lembut. Beri waktu untuk anak sekitar 30 detik untuk memberikan respons. Jika dalam waku sekitar 30 detik kepala anak tidak mengangguk, ulangi skrip sebelumnya.
“kalau (nama anak) sudah bisa dengar suara (ayah/ibu), anggukan kepala ya….”
Sentuh lagi kepala anka kita dengan lembut. Beri 30 detik sampai dia memberikan respon. Bila anak kita belum juga memberikan respons dalam waktu sekitar 30 detik, ulangi lagi skrip di atas sebanyak 3x lagi.
Jika setelah 3x tetap tidak ada respin berarti anak kita tidak mendengar suara kita (artinya anak kita tidur nyr=enyak atau berada pada gelombang pikiran delta), yang perlu kita lakukan ialah:
Ø  Pegang dagu anak kita dengan lembut dan gerakkan kepalanya perlahan ke kiri dan ke kanan beberapa kali. Hal ini bertujuan untuk menaikan kondisi gelombang otak anak kita dari gelombang delta (tidur nyenyak) ke posisi gelombang theta atau alpha (kondisi hypnosis)
Ø  Ulangi prosedur dari poin 1 di atas.
Ø  Ketika anak kita mengerjapkan mata, itu artinya gelombang anak kita naik ke frekwensi gelombang pikiran theta atau alfa.
Perhatian!
Menggoyangkan dagu anak terlalu kencang dapat mengakibatkan gelombang otak naik terus ke posisi gelombang beta (sadar)
3.      Jika anak memberika respon dengan menganggukkan kepala, ia telah masuk kedalam hipnosisi dalam tidur (hypnosleep).
4.      Berikan sugesti untuk mengatasi suatu masalah saja.
Jika memberikan sugesti yang singkat kepada anak kita, misalnya hanya beberapa kalimat saja, efek sugesti benar-benar kuat. Baca;ah sugesti sebanyak 5x.
Misalnya, anak kita tidak suka pelajaran IPS, sugesti yang nisa diberikan ialah:
“(nama anak) suka IPS ya… belajar IPS itu sangat asyik dan menyenangkan. (nama anak) bisa menikmati belajar IPS  dengan membaca dan mengerjakan latihan soal di buku pelajaran IPS. (nama anak) suka dan menyenangi segala sesuatu yang berhubungan denga IPS. Semakin banyak (nama anak) belajar IPS. (nama anak) semakin suka dan asyik mempelajarinya. Nanti, nilai ulangan IPS (nama anak) semakin bagus.
Bacakan suges tersebut sebanyak 5x.
5.      Setelah selesai memberikan sugesti, kembalikan gelombang pikiran anak kita dari kondisi hypnosis ke kondisi tidur alamiah dengan mengatakan.
“bagus, nak, (ayah/ibu)sangat sayang (nama anak).”
Selanjutnya cium keningnnya. Ia akan tidur pulas kembali dengan cepat.
Perhatian!
Bila menyusun script sugesti tidak tepat, pemograman anak kita tidak akan berjalan dengan biak.
Cotoh kasus, ada seorang ibu yang berusaha menghipnosis saat anaknya tidur. Ia berniat menghilangkan kebiasaan buruk anaknya yang selalu menonton TV dengan jarak yang sangat dekat. Namun, beberapa minggu kemudian anaknya malah menonton TV dengan jrak yang semakin dekat.
Apa yang terjadi? Mengapa bisa seperti itu?
 Ternyata sang ibu menghipnosis anakanya membacakan skrip:
“mulai besok, nonton TV tidak dekat-dekat, ya…”
Hal yang salah dalam skrip tadi ialaha adanya kata “tidak dekat-dekat”, dan yang ditangkap oleh piiran bawah sadar si anak ialah kata “dekat-dekat” sehingga itulah yang dilaksanakannya.
Perhatian!
Untuk esok hari dan seterusnya, berlakulah seperti tidak terjadi pemrograman, jika belum melihat perubahan nyata, janganlah gusar dan berpikiran negative kepda diri kita dan anak kita, biarkan proses perubahan terjadi di dalam pikiran anak kitalabih dahulu. Bila perlu, kita ulangi lagi proses hypnosis pada malam harinya.
Selain saat tidur, menghipnosis anak dapat kita lakukan saat anak kita sedang asyik bermain. Ketika sedang asyik  bermain, tepuklah bahyunya, ia akan kaget dan menoleh pada kita. Saat menoleh dan melihat kita, pintu pikiran bawah sadarnya sangat terbuka, segera sampaikan program yang akan kita sugestikan kepada anak kita, misalnya:
“(nama anak) rajin belajar, ya… degan rajin belajar (nama anak0 bisa menambah ilmu pengetahuan. (nama anak) semakin rajin belajar, cita-cita (nama anak) dapat diraih.”
Sampai lingkungan yang kondusif untuk mempercepat peroses perubahan prilaku anak. Jika kita memberikan sugesti “rajin belajar” untuk anak kita, tunjukan dukungan dari kita sebagai orangtua ; misalnya dengan mengatur jam menonton televise bagi anak atau semakin membiasakan diri kita membaca buku.
Mungkin terbayang bila kita, sebagai orangtua, memprogram anak kita agar rajin belajar, akan tetapi di saat bersamaan kita asyik menonton sinetron dan sering kali bermalas-malasan. Apa yang ada dibenak pikiran anak kita?
“ah, ibu bisanya cuman nyuruh saja, ibu sendiri malah nonton sinetron terus. Ya udah, aku pura-pura belajar aja, ah…”
Ketika anak kita mulai menunjuk suatu perubahan, jangan disabotase dengan kata-kata:
“kok tumben, ya… (nama anak) sekarang suka belajar.”
Namun, sebaliknya dukung denga kalimat:
“bagus, nak… semakin rajin belajar, semakin banyak menambah ilmu pengetahuan, belajar itu sangat menyenangkan!”
Ucapkan aklimat tersebut dengan lembut sambil mememluk dan menatap mata anak kita dengan penuh kasih sayang. Tetap jaga pikiran kita sebagai orangtua untuk berpikir positif. Hati-hati dengan pikiran negative seperti kata; “ih, kok belum terjadi perubahan, sih. Dasar anaka bandel. Sudah banget dianturnya”.
Untuk setiap kasus yang disugestikan kepada anak kita, berilah waktu sampai terjadi perubahan terhadap mereka. Bila sudah terjadi perubahan, baru kita berlanjut keperosoalan yang lain untuk diselesaikan.
Hypnosleep buaknlah jalan satu-satu nya. Terdapat upaya lainnya yang harus kita lakuakn secara sadar dalam situasi  sehari-hari untuk mendukung sugesti  yang telah kita programkan kepada anak kita. Hal ini dimaksudkan agar pikiran bawah sadar mereka bisa semakin diyakinkan untukm berubah.
Ingatlah bahwa [erubahan anak kita bisa terjadi dengan bebefrapa kemungkinan:
·         Terjadi seketika;
·         Bertahap;
·         Tidak terjadi apapun.
Contoh Skrip Sugesti Yang Dapat Digunakan
Pilihlah skrip sugesti dibawah ini sesuai dengan masalah anak kita. Perhatikan, pembacaan skrip ini di lakukan saat anak kita berada dalam gelombang pikiran theta atau alfa.
a.       Meningkatkan kecepatan belajar
“bagus sekali … semakin mendengar suara (ayah/ibu), niatkan dan izinkan diri (nama anak) jadi semakin rileks, semakin nyaman, dan semakin santai, (nama anak) mengizinkan informasi yang (ayah/ibu) sampaikan dan tertanam kuat dipikiran bawah sadar (nama anak), diterima, dan dilaksanakan sepenuhnya oleh pikiran bawah sadar (nama anak) demi merai cita-cita (nama anak).”
“(nama anak) memiliki KEMAMPUAN untuk konsentrasi belajar dari mulai membaca, mendengarkan apa yang diterangkan oleh bapak-ibu guru disekolah, dan rajin mengerjakan latihan soal. Belajar itu sangat mengasyikkan untuk (nama anak). (nama anak) mempunyai ingatan yang kuat untuk menghafal dan memahami meteri pelajaran di sekolah. Dengan konsentrasi belajar yang baik, apa yang dibaca dan didengar dari bapak-ibu guru di sekolah akan bermanfaat saat ulanga harian, ulangan akhir sekolah, hingga akhirnya nilai raport (nama anak) akan bagus.”
b.      Meningkatkan daya ingat
“bagus sekali … semakin mendengarkan suara (ayah/ibu), niatkan dan izinkan (nama anak) jadi semakin rileks, semakin nyaman, dan semakin santai. (nama anak) mengizinkan informasi yang (ayah/ibu) sampaikan tertanam kuat di pikiran bawah sadar (nama anak), diterima, dan dilaksanakan sepenuhnya oleh pikiran bawah sadar (nama anak) demi meraih cita-cita (nama anak).”
“(nam anak) adalah anak (ayah/ibu) yang LUAR BIASA, otak (nama anak) adalah OTAK yang sangat CERDAS. Bayangkan otak yang diciptakan oleh tuhan yang maha kuasa yang mampu menghafal hingga 500 ensiklopedia. Kecepatan berpikir otal (nama anak) melebihi kecepatan kendaraan tercepat di dunia. Oleh karena itu, (nama anak) juga bisa mempelajari, menghafal, dan memahami materi pelajaran di sekolah dengan sangat mudah sehingga kapanpun dibutuhkan, misalnya saat ulangan, pelajaran-pelajaran itu tinggal diingat kembali dengan SANGAT MUDAH oleh (nama anak). Jika (nama anak) ingin mengingat sesuatu, ulang materi pelajaran sekolah tersebut di dalam pikiran (nama anak) berkali-kali. Ya … benar sekali, dengan mengulangi materi pelajaran disekolah, (nama anak) akan mengingatnya dengan SANGAT MUDAH.
c.       Menumbuhkan sikap percaya diri lulus UASBN (Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional) – khusus kelas 6 SD
“bagus sekali … semakin mendengarkan suara (ayah/ibu), niatkan dan izinkan (nama anak) jadi semakin rileks, semakin nyaman, dan semakin santai. (nama anak) untuk diterima dan dilaksanakan sepenuhnya oleh pikiran bawah sadar (nama anak) demi meraih cita-cita (nama anak).”
      “(nama anak) punya rasa percaya diri dan memiliki tekad yang kuat untuk LULUS UASBN. Hari demi hari, (nama anak) akan mempersiapkan diri dengan baikmenhadapi UASBN dengan cara belajar dan mengerjakan latihan soal. Ketika mengerjakan latihan soal UASBN yang belum dimengerti, (nama anak) segera bertanya kepada guru, karena dengan bertanya, (nama anak) akan semakin mengerti dan mudah mengerjakan soal latihan UASBN. Dengan rajin belajar dan mengerjakan soal latihan UASBN, akan muncul ras peraya diri bahwa ujian UASBN itu PASTI SANGAT MUDAH, dan (nama anak) YAKIN LULUS UASBN dan diterima di SMPN faforit. (nama anak) SENANTIASA OPTIMIS DAN SEMANGAT BELAJAR menghadapi UASBN.
d.      Meningkatkan harga diri
“bagus sekali … semakin mendengarkan suara (ayah/ibu), niatkan dan izinkan (nama anak) jadi semakin rileks, semakin nyaman, dan semakin santai. (nama anak) mengizinkan kata-kata yang (ayah/ibu) sampaikan tertanam kuat dipikarn bawah sadar (nama anak) dan dilaksanakn sepenuhnya oleh pikiran bawah sadar (nama anak) demi meraih cita-cita (nama anak).
“(nama anak) PERCAYA DIRI. (nama anak) percaya akan kemampuan (nama anak) dan mensyukuri karunia yang telah diberikan oleh tuhan kepada (nama anak) bahagia dengn (ayah/ibu0 serta (ayah /ibu)  bangga kepada (nama anak).”

Ketika kita memiliki anak, dengan sendirinya kita menjadi orangtua. Namun, biasanya kita cenderung miskin pengalaman dan tidak pernah merasa perlu untuk belajar menjadi orantua. Akan tetapi, kita pasti mempunyai pengalaman menjadi anak. Kita harus mendidik diri kita dengan belajar dari anak-anak, bukan belajar dari apa yang diajarkan orangtua kita kepada kita. Ingatlah perasaan sewaktu kita menjadi anak-anak. Amati mereka dan tanggapilah dengan penuh perhatian.

Berbagai upaya dan pendekatan dapat kita lakukan demi memenuhi kewajiban kita sebagai orangtua. Saat kita melakukan terapi hypnosis terhadap putra-putri kita, sebenarnya kita tengah berusaha untuk menancapkan suatu pesan yang sangat kuat di dalam pikiran bawah sadarnya. Informasi itu dapat langsung mempengaruhi perilakunya; itulah salah satu bentuk hypnosis yang sangat kuat. Kita membutuhkan keyakinan yang penuh dalam melakukannya sehingga hasil positif yang kita inginkan dapat tercapai. Oleh sebab itu, kita harus memilik pemikiran yang mendalam dan kesadaran diri yang kuat sebagai orangtua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar