Elemen-Elemen Penting
Dalam Pembelajaran
Gaya Belajar:
Setiap
anak pasti dibelakali dengan potensi menjadi cerdas, bhakan genius, tidak ada
satu pun di antara mereka yang bodoh. Satu hal yang menjadi pertanyaan ialah : mengapa masih ada siswa –siswi yang memiliki
presentasi kekurang menggembirakan, lambat dalam belajar, gagal di sekolah,
atau sulit berkonsentrasi saat beljar dan justru dianggap bodoh?
Salah satu factor yang menyebabkan semua itu ialah karena gaya belajar anak tidak sesuai dengan cara yang diterapkan di lingkungan sekolah dan keluarga. Mereka tidak menyukai aya belajar yang diperaktikan sehingga menyebabkan otaknya menolak materi yang diajarkan oleh orang tua dan guru di sekolah.
Setiap
anak memiliki kebiasaan dan gaya belajar yang berlainan. Kalaupun dipaksakan
dengan penerapan satu gaya belajar tertentu, hamper dapat dipastikan hasilnya
tidak akan maksimal, atau justru menemui kegagalan.
Mengenal gaya belajar
anak
Lingkungan
sangat berperan dalam menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Dengan
demikian, lingkungan belajar dapat meningkatkan aktivitas siswa dan efektifitas
pembelajaran. Itulah sebabnya, lingkungan belajar perlu ditata. Penting untuk
diketahui, factor-faktor yang mempengaruhi konsertasi belajar diantaranya ialah
suara, pencahyaan, tempratur, dan desain belajar.
Desain belajar
Bagi
anda yang berprofesi sebagai guru, sebisa mungkin tinggalkanlah metode-metode
pembelajaran lama yang masih mengacu pada kepercyaan-kepercayaan yang keliru
seperti :
1. Cara
belajar yang terbaik untuk siswa ialah dengan duduk tegak didepan meja.
2. Cara
belajar terbaik untuk siswa ialah di dalam ruangan dengan pencahayaan yang
terang karena pencahayaan yang redup akan merusak mata ketika membaca dan
bekerja.
3. Siswa
akan belajar secara lebih efektif di dalam lingkungan yang benar-benar sunyi.
4. Siswa
lebih mudah mempelajari materi pelajaran yang sulit pada awal pagi ketika
mereka dalam kondisi paling waspada.
5. Siswa
yang tidak bisa duduk tenang berari belum siap belajar atau tidak bisa belajar
dengan cara yang benar.
6. Tidak
diperbolehkan makan dan minum di ruang kelas.
Pahamilah,
semua siswa tidaklah sama. Misalnya, ada yang cocok belajar dengan menggunakan
pencahayaan terang, ada juga yang lebih nyaman belajar dengan pencahayaan yang
lebih redup. Itu adalah beberapa dari sekian perbedaan siswa dalam hal gaya
belajar.
Penelitian
terhadap model gaya belajar dari Dunn & Dunn telah membuktikan bahwa tipe
orang yang memproses dengan otak kiri lebih menyukai lingkungan belajar yang
sunyi, pencahayaan terang, dan dirancang secara formal. Mereka tidak
membutuhkan kudapan dan mampu belajar atau bekerja denga kondisi terbaik saat
sendiri maupun dengan kehadiran figure yang berwenang.
Sebaliknya,
kebanyakan tipe orang yang memproses dengan otak kanan lebih menyukai
kebisingan atau music, pencahyaan redup, rancangan belajar informal, makanan
kecil, serta mobilitas dan interaksi dengan rekan saat belajar, bekerja, atau
sedang berkonsentrasi.
Jenis-jenis gaya belajar :
1. Gaya
belajar visual
Anak lebih cepat
belajar dan menyerap pelajaran dengan cara melihat.
2. Gaya
belajar auditori
Anak lebih mudah
belajar dan memahami pelajaran dengan cara mendengar.
3. Gaya
belajar kinestetik
Anak lebih mudah
belajar dan mengerti pelajaran dengan cara bergerak atau menyentuh.
Visual
|
Auditory
|
Kinesthetic
|
Gemar
membaca, menonton film, mengisi TTS, memerhatikan ekspresi orang saat
berbicara
|
Suka
mendengarkan music, radio, sandiwara, debat, atau diskusi. Anak-anak auditori
suka dibacakan cerita dengan bernagai intonasi.
|
Menyukai
kegiatan aktif, baik sosial, kesenian, maupun olahraga.
|
Menyatakan
emosi melalui ekspresi wajah.
|
Menggunakan
emosi secara ferbal melalui perubahan nada bicara atau intonasi.
|
Mengungkapkan
emosi melalui bahsa tubuh.
|
Lebih
mengingat wajah orag ketimbang namanya, mengingat kata dengan melihat susunan
huruf pada kata.
|
Ingat
dengan baik nam orang, mampu mengingat fakta dengan baik dan punya
pembendaharaan kata yang luas.
|
Mampu
mengingat dengan baik peirstiwa-peristiwa yang menarik.
|
Lebih
suka menjelaskan sesuatu menggunakan gambar, bagan peta, atau grafik.
|
Menjelaskan
sesuatu dengan kata-kata verbal dan senang memberi instruksi verbal.
|
Mejelaskan
sesuatu dengan mendemonstrasikan.
|
Selera
berpakaian : bergaya (penampilan lebih penting)
|
Slera
berpakaian: yang penting label. Dapat menjelaskan pilihan pakaiannya.
|
Slera
berpakaian: kenyamanan lebih penting daripada gaya.
|
Punya
ingatan visual yang baik, ingat dimana meninggalkan benda bebrapa hari yang
lalu.
|
Cenderung
mengingat baik kata-kata dan gagasan yang pernah diucapkan.
|
Lebih
baik mengingat saat menggunakan alat bantu tiga dimensi.
|
Dalam
mencoba hal baru (mainan baru) lebih sukamelihat buku petunjuk atau
demonstrasikannya.
|
Dalam
mencoba hal baru (mainan baru) lebih memilih instruksi secara verbal.
|
Langsung
mencoba sendiri mainan baru.
|
Menggunakan
kata atau ungkapan seperti : melihat,
menonton, menggambarkan, sudut pandang.
|
Menggunakan
kata atau ungkapan seperti ; kedengarannya,
mendengarkan apa yang anda katakana, ceritakan, saya dengar.
|
Menggunakan
kata atau ungkapan seperti : merasa,
menyentuh, memegang, meraba.
|
Aktivitas
kreatif : menulis, menggambar, melukis.
|
Aktivitas
kreatif: berbicara, bernyanyi, berdebat, bercerita.
|
Aktivitas
kreatif: kerajinan tangan, berkebun, olahraga.
|
Saat
diam suka melamun.
|
Saat
diam suka berbicara sendiri
|
Dalam
keadaan diam, tidak bisa duduk tenang
|
Bagaimana
melatih multiple intellegences kepada anak :
1. Kecerdasan
bahasa
Ajaklah anak
bercakap-cakap, bacakan cerita berulang-ulang, rangsangan untuk berbicara dan
bercerita, menyajikan lagu anak-anak, dll.
2. Kecerdasan
matimatika-logika
Bimbiglah anak untuk
mengkelompokkan, menyusun, merangkai, menhitung, bermain angka, halma, cong,
teka-teki, monopoli, permainan computer, dll.
3. Kecerdasan
musical
Ajaklah anak
mendengarkna music, bernyanyi, memainkan alat music, mengikuti irama dan nada.
4. Kecerdasan
visual-spasial
Latihlah anak anada
mengamati gambar, foto, merangkai, dan membongkara lego, menggunting, melipat,
menggambar, bermain halma, puzzle, membuat rumah-rumahan, bermain computer,
dll.
5. Kecerdasan
kinestetik
Mainkanlah permainan
sederhana dengan anak anda. Contohnya permainan berdiri satu kaki, jongkok,
membungkuk, berjalan di atas satu garis, berlari, melompat, melempar,
menangkap, latihan seman, menari, olahraga permainan, dll.
6. Kecerdasan
inta-personal
Latihla ia menceritakan
perasaan, keinginan, cita-cita, pengalaman, berkhayal, mengarang cerita, dll.
7. Kecerdasan
inter-personal
Ajaklah anak anda
bermain bersama anak yang lebih tua dan lebih muda, saling berbagi kue,
,meminjamkan mainan, bekerjasama membuat sesuatu, mengenal berbagai suku,
bangsa, budaya, dan agama melalui buku, TV, dll.
8. Kecerdasan
naturalis
Lakukan aktivitas di ruang terbuka
seperti menanam biji, merawat tanaman dalam pot, memelihara binatang, berkebun,
berwisata di hutan, di gugnug, sungai, pantai, dll. Ajaklah ia mengamati langit,
awan, bulan, bintang, dan lingkunga alam di sekitarnya.
Jika
kita terus mengasah kecerdasan anak kita sejak dini dengan cara yang
menyenangkan dan jenis yang berfariasi, mereka dapat mengembangkan potensi
multiple inellegensi yang dimilikinya.
Peroses Pembentukan
Konsep Diri
Konsep
diri terbentuk melalui proses belajar sejak masa pertembuhan seseorang mulai
masa kecil hingga dewasa. Lingkungan, pengalaman, dan pola asuh orangtua turut
memberi pengaruh yang sigifikan terhadap konsep diri yang terbentuk pada diri
anak. Sikap atau respon orangtua dan lingkungan anakan menjadi baahn informasi
bagi anak untuk menilai siapa dirinya.
Sering
kali, anak-anak yang tumbuh dan dibesarkan dalam pola asuh yang keliru dan
negative, atau kondisi lingkungan yangkurang mendukung, cenderung mempunyai
konsep diri yangnegatif. Sikap buruk yang di tunjukan oleh orangtua, misalnya
suka memukul, kurang perhatian, melecehkan, menghina, bersikap tidak adil,
tidak pernah memuji, suka marah-marah, atau sikap-sikap negative lainnya, aakan
memberikan asumsi pada anak bahwa itu semua merupakan hukuman akibat
kekurangan, kesalahan, atau kebodohan dirinya. Anak menilai dirinya berdasarkan apa yang dia alami dan dia dapatkan
dari lingkungan. Jika lingkungan memberikan sikap yang baik dan positif, anak
akan merasa dirinya cukup berharga sehingga timbulah konsep diri yang positif.
Sesuaikan pola suh dan tipe
komunikasu anda dengan kepribadian anak!
a. Tipe
terbuka
Tipe
ini paling sehat, antara anak dan orangtua terjalin komunikasi yang saling terbuka.
Orangtua mau mendengarkan anak dan anak secara leluasa dapat bercerita,
mengekspresikan perasaan dan pikirannya serta berdiskusi dengan orangtua.
“mama, Andi mau menceritakan sesuatu, nih…”
“silahkan, sayang, cerita saja...”
b. Tipe
permukaan
Komunikasi
yang terjalin hukan pada hal-hal penting, tidak jujur, tidak detail, dan
sekedar basa-basi saja sebatas permukaan.
“mama, kenapa sedih?”
Ah, ngga apa-apa…”
c. Tipe
mengabaikan (avoidance)
Semua angota keluarga
saling menghindar sehingga tidak terjalin komunikasi. Hal ini bisa disebabkan
hubungan orangtua yang tidak harmonis atau memang karena pribadi orangtua
sendiir yang tidak terbuka terhadap anak dan tidak peduli dengan kebuthan
komunikasi anak-orangtua
“mama, Andi mau menanyakan sesuatu hal.”
“nanti saja, ya, mama sedang sibuk…”
d. Tipe
komunikasi salah
Biasanya terjadi pada
pola asuh otoriter. Orangtua cenderung menuntut anak. Bila tidak sesuai dengan
keingina yang diharapkan, orangtua langsung marah-marah. Akibatnya anak selalu
takut berbuat salah.
“kamu harus pulang tepat waktu, TITIK!!!”
e. Tipe
komunikasi satu arah.
Komunikasi
satu arah terjadi jika dalam keluarga hanya da satu figure dominan dalam
berkomunikasi, entah ayah atau ibu. Ia yang menentukan kapan anak boleh bicara.
“sebentar, mama belum selesai bicara”
f. Tipe
tanpa komunikasi.
Antar anggota
keluarga jarang terjadi pembicaraan meskipun sebetulnya diantara mereka tidak
ada konflik nyata. Misalnya, orangtua pulang kantor dan masuk kamar. Anak pun
demikian, pulang sekolah langsung mengunci kamar. Akibatnya, orangtua tidak
tahu keadaan dan kebutuhan anak. Ketiadaan komunikasi ini juga ada pada tipe
pola asuh neglectful.
Berkomunikasilah
sesuai dengan mekanisme alamiah pikiran (tips: fokuskan perhatian pada
perasaan):
ü Pikiran
anak-anak yang dibawah 6 tahun dominan berada dalam model “menyerap apapun”.
Atau dalam keadaan gelombang alpha.
Jika dijaga dengan baik, keadaan tersebut akan bertahan sampai pada usia 11
tahun.
ü Sesering
mungkin gunankanlah nada rendah dan volume pelan untuk berbicara dengan
anak-anak.
ü Nada
tinggi dan volume keras hanya digunakan pada situasi genting saat anak berada
dalam bahaya. Selain itu nada rendah dam datar ditangkap oleh pikiran bawah
sadar sebagai informasi yang mnyenangkan dan segera disimpan dalam memori,
bukan sebagai ancaman yang harus ditolak.
Jenis-jenis Hipnosis
Jenis-jeis
hypnosis yang dibedakan berdasarkan bidang aplikasinya yang paling popular
dalam dunia hypnosis.
a. Hypnotherapy/clinical
hypnosis
b. Medical
and detal hypnosis
c. Comedy
hypnosis
d. Forensic
hypnosis
e. Metaphysical
hypnosis
Menghipnosis anak
Pada
dasarnya anak kita adalah subjek yang menarik untuk dihipnosis. Secara alamiah
gelombang otak anak-anak sudah berada diwilayah gelombang pikiran bawah dasar.
Patut diperhatikan sebelum melakukan hipnosisi terhadap anak, pastikan kita
telah menguasai dan menyiapkan skrip (kata-kata) sugesti yang akan disampaikan
kepada mereka. Persiapan ini sangat penting agar kita tidak bingung atau keliru
dalam memberikan sugesti.
Ketika
kita menyampaikan sugesti lalu anak kita memberi reaksi berupa anggukan kepala,
saat itu sugesti suadah masuk dan instruksi telah dimengerti anak. Namun, jika
tidak dmeikian, tidak usah khawatir; ulangilah pada hari lain untuk dua atau
tega kali lagi, salah satu ya pasti diterima olah pikiran bawah sadarnya.
Berikut
ini adalah prosedur untuk membawa anak kita msuk kedalam kondisi hipnosisi,
yang dilanjutkan dengan pemberian sugesti untuk mengubah prilaku mereka:
1. Tunggu
sampai anak tidur pulas
2. Dekati
anak denga hati-hati
3. Bisikan
sugesti ke telinga anak dengan lembut tapi tegas.
Untuk
lebih memahami praktinya, simulasi di bawah ini dapat memberi panduan bagi anda
untuk melakukan hipnosisi pada anak
1. Goyangkan
dagu anak, saat ia sudah mengerjap-ngerjapkan mata, katakanlah:
“(nama anak), ini (ayah/ibu), (nama anak) bisa dengar
suara (ayah/ibu)?”
Ucapkan kaimat di atas
6 x
“kalau ‘(nama anak) sudah bisa dengar suara (ayah/ibu),
anggukan kepala ya…”
2. Sentuh
kepala anak kita dengan lembut. Beri waktu untuk anak sekitar 30 detik untuk
memberikan respons. Jika dalam waku sekitar 30 detik kepala anak tidak
mengangguk, ulangi skrip sebelumnya.
“kalau (nama anak) sudah bisa dengar suara (ayah/ibu),
anggukan kepala ya….”
Sentuh
lagi kepala anka kita dengan lembut. Beri 30 detik sampai dia memberikan
respon. Bila anak kita belum juga memberikan respons dalam waktu sekitar 30
detik, ulangi lagi skrip di atas sebanyak 3x lagi.
Jika setelah 3x tetap
tidak ada respin berarti anak kita tidak mendengar suara kita (artinya anak
kita tidur nyr=enyak atau berada pada gelombang pikiran delta), yang perlu kita
lakukan ialah:
Ø Pegang
dagu anak kita dengan lembut dan gerakkan kepalanya perlahan ke kiri dan ke
kanan beberapa kali. Hal ini bertujuan untuk menaikan kondisi gelombang otak
anak kita dari gelombang delta (tidur nyenyak) ke posisi gelombang theta atau
alpha (kondisi hypnosis)
Ø Ulangi
prosedur dari poin 1 di atas.
Ø Ketika
anak kita mengerjapkan mata, itu artinya gelombang anak kita naik ke frekwensi
gelombang pikiran theta atau alfa.
Perhatian!
Menggoyangkan
dagu anak terlalu kencang dapat mengakibatkan gelombang otak naik terus ke
posisi gelombang beta (sadar)
3. Jika
anak memberika respon dengan menganggukkan kepala, ia telah masuk kedalam
hipnosisi dalam tidur (hypnosleep).
4. Berikan
sugesti untuk mengatasi suatu masalah saja.
Jika memberikan sugesti
yang singkat kepada anak kita, misalnya hanya beberapa kalimat saja, efek
sugesti benar-benar kuat. Baca;ah sugesti sebanyak 5x.
Misalnya,
anak kita tidak suka pelajaran IPS, sugesti yang nisa diberikan ialah:
“(nama anak) suka IPS ya… belajar IPS
itu sangat asyik dan menyenangkan. (nama anak) bisa menikmati belajar IPS dengan membaca dan mengerjakan latihan soal
di buku pelajaran IPS. (nama anak) suka dan menyenangi segala sesuatu yang
berhubungan denga IPS. Semakin banyak (nama anak) belajar IPS. (nama anak)
semakin suka dan asyik mempelajarinya. Nanti, nilai ulangan IPS (nama anak)
semakin bagus.
Bacakan
suges tersebut sebanyak 5x.
5. Setelah
selesai memberikan sugesti, kembalikan gelombang pikiran anak kita dari kondisi
hypnosis ke kondisi tidur alamiah dengan mengatakan.
“bagus, nak, (ayah/ibu)sangat sayang (nama anak).”
Selanjutnya
cium keningnnya. Ia akan tidur pulas kembali dengan cepat.
Perhatian!
Bila
menyusun script sugesti tidak tepat, pemograman anak kita tidak akan berjalan
dengan biak.
Cotoh
kasus, ada seorang ibu yang berusaha menghipnosis saat anaknya tidur. Ia
berniat menghilangkan kebiasaan buruk anaknya yang selalu menonton TV dengan
jarak yang sangat dekat. Namun, beberapa minggu kemudian anaknya malah menonton
TV dengan jrak yang semakin dekat.
Apa yang terjadi? Mengapa bisa
seperti itu?
Ternyata sang ibu menghipnosis anakanya
membacakan skrip:
“mulai besok, nonton TV tidak
dekat-dekat, ya…”
Hal
yang salah dalam skrip tadi ialaha adanya kata “tidak dekat-dekat”, dan yang ditangkap oleh piiran bawah sadar si
anak ialah kata “dekat-dekat”
sehingga itulah yang dilaksanakannya.
Perhatian!
Untuk
esok hari dan seterusnya, berlakulah seperti tidak terjadi pemrograman, jika
belum melihat perubahan nyata, janganlah gusar dan berpikiran negative kepda
diri kita dan anak kita, biarkan proses perubahan terjadi di dalam pikiran anak
kitalabih dahulu. Bila perlu, kita ulangi lagi proses hypnosis pada malam
harinya.
Selain
saat tidur, menghipnosis anak dapat kita lakukan saat anak kita sedang asyik
bermain. Ketika sedang asyik bermain,
tepuklah bahyunya, ia akan kaget dan menoleh pada kita. Saat menoleh dan
melihat kita, pintu pikiran bawah sadarnya sangat terbuka, segera sampaikan
program yang akan kita sugestikan kepada anak kita, misalnya:
“(nama anak) rajin belajar, ya… degan
rajin belajar (nama anak0 bisa menambah ilmu pengetahuan. (nama anak) semakin
rajin belajar, cita-cita (nama anak) dapat diraih.”
Sampai
lingkungan yang kondusif untuk mempercepat peroses perubahan prilaku anak. Jika
kita memberikan sugesti “rajin belajar” untuk anak kita, tunjukan dukungan dari
kita sebagai orangtua ; misalnya dengan mengatur jam menonton televise bagi
anak atau semakin membiasakan diri kita membaca buku.
Mungkin
terbayang bila kita, sebagai orangtua, memprogram anak kita agar rajin belajar, akan tetapi di saat
bersamaan kita asyik menonton sinetron dan sering kali bermalas-malasan. Apa
yang ada dibenak pikiran anak kita?
“ah, ibu bisanya cuman nyuruh saja,
ibu sendiri malah nonton sinetron terus. Ya udah, aku pura-pura belajar aja,
ah…”
Ketika
anak kita mulai menunjuk suatu perubahan, jangan disabotase dengan kata-kata:
“kok tumben, ya… (nama anak) sekarang
suka belajar.”
Namun,
sebaliknya dukung denga kalimat:
“bagus, nak… semakin rajin belajar,
semakin banyak menambah ilmu pengetahuan, belajar itu sangat menyenangkan!”
Ucapkan
aklimat tersebut dengan lembut sambil mememluk dan menatap mata anak kita
dengan penuh kasih sayang. Tetap jaga pikiran kita sebagai orangtua untuk
berpikir positif. Hati-hati dengan pikiran negative seperti kata; “ih, kok
belum terjadi perubahan, sih. Dasar anaka bandel. Sudah banget dianturnya”.
Untuk
setiap kasus yang disugestikan kepada anak kita, berilah waktu sampai terjadi
perubahan terhadap mereka. Bila sudah terjadi perubahan, baru kita berlanjut
keperosoalan yang lain untuk diselesaikan.
Hypnosleep
buaknlah jalan satu-satu nya. Terdapat upaya lainnya yang harus kita lakuakn
secara sadar dalam situasi sehari-hari
untuk mendukung sugesti yang telah kita
programkan kepada anak kita. Hal ini dimaksudkan agar pikiran bawah sadar
mereka bisa semakin diyakinkan untukm berubah.
Ingatlah
bahwa [erubahan anak kita bisa terjadi dengan bebefrapa kemungkinan:
·
Terjadi seketika;
·
Bertahap;
·
Tidak terjadi apapun.
Contoh Skrip Sugesti
Yang Dapat Digunakan
Pilihlah
skrip sugesti dibawah ini sesuai dengan masalah anak kita. Perhatikan,
pembacaan skrip ini di lakukan saat anak kita berada dalam gelombang pikiran
theta atau alfa.
a. Meningkatkan
kecepatan belajar
“bagus sekali … semakin mendengar suara
(ayah/ibu), niatkan dan izinkan diri (nama anak) jadi semakin rileks, semakin
nyaman, dan semakin santai, (nama anak) mengizinkan informasi yang (ayah/ibu)
sampaikan dan tertanam kuat dipikiran bawah sadar (nama anak), diterima, dan
dilaksanakan sepenuhnya oleh pikiran bawah sadar (nama anak) demi merai
cita-cita (nama anak).”
“(nama anak) memiliki KEMAMPUAN untuk
konsentrasi belajar dari mulai membaca, mendengarkan apa yang diterangkan oleh
bapak-ibu guru disekolah, dan rajin mengerjakan latihan soal. Belajar itu
sangat mengasyikkan untuk (nama anak). (nama anak) mempunyai ingatan yang kuat
untuk menghafal dan memahami meteri pelajaran di sekolah. Dengan konsentrasi
belajar yang baik, apa yang dibaca dan didengar dari bapak-ibu guru di sekolah
akan bermanfaat saat ulanga harian, ulangan akhir sekolah, hingga akhirnya
nilai raport (nama anak) akan bagus.”
b. Meningkatkan
daya ingat
“bagus sekali … semakin mendengarkan
suara (ayah/ibu), niatkan dan izinkan (nama anak) jadi semakin rileks, semakin
nyaman, dan semakin santai. (nama anak) mengizinkan informasi yang (ayah/ibu)
sampaikan tertanam kuat di pikiran bawah sadar (nama anak), diterima, dan dilaksanakan
sepenuhnya oleh pikiran bawah sadar (nama anak) demi meraih cita-cita (nama
anak).”
“(nam anak) adalah anak (ayah/ibu) yang
LUAR BIASA, otak (nama anak) adalah OTAK yang sangat CERDAS. Bayangkan otak
yang diciptakan oleh tuhan yang maha kuasa yang mampu menghafal hingga 500
ensiklopedia. Kecepatan berpikir otal (nama anak) melebihi kecepatan kendaraan
tercepat di dunia. Oleh karena itu, (nama anak) juga bisa mempelajari,
menghafal, dan memahami materi pelajaran di sekolah dengan sangat mudah sehingga
kapanpun dibutuhkan, misalnya saat ulangan, pelajaran-pelajaran itu tinggal
diingat kembali dengan SANGAT MUDAH oleh (nama anak). Jika (nama anak) ingin
mengingat sesuatu, ulang materi pelajaran sekolah tersebut di dalam pikiran
(nama anak) berkali-kali. Ya … benar sekali, dengan mengulangi materi pelajaran
disekolah, (nama anak) akan mengingatnya dengan SANGAT MUDAH.
c. Menumbuhkan
sikap percaya diri lulus UASBN (Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional) –
khusus kelas 6 SD
“bagus sekali … semakin mendengarkan
suara (ayah/ibu), niatkan dan izinkan (nama anak) jadi semakin rileks, semakin
nyaman, dan semakin santai. (nama anak) untuk diterima dan dilaksanakan
sepenuhnya oleh pikiran bawah sadar (nama anak) demi meraih cita-cita (nama
anak).”
“(nama anak)
punya rasa percaya diri dan memiliki tekad yang kuat untuk LULUS UASBN. Hari
demi hari, (nama anak) akan mempersiapkan diri dengan baikmenhadapi UASBN
dengan cara belajar dan mengerjakan latihan soal. Ketika mengerjakan latihan
soal UASBN yang belum dimengerti, (nama anak) segera bertanya kepada guru,
karena dengan bertanya, (nama anak) akan semakin mengerti dan mudah mengerjakan
soal latihan UASBN. Dengan rajin belajar dan mengerjakan soal latihan UASBN,
akan muncul ras peraya diri bahwa ujian UASBN itu PASTI SANGAT MUDAH, dan (nama
anak) YAKIN LULUS UASBN dan diterima di SMPN faforit. (nama anak) SENANTIASA
OPTIMIS DAN SEMANGAT BELAJAR menghadapi UASBN.
d. Meningkatkan
harga diri
“bagus sekali … semakin mendengarkan
suara (ayah/ibu), niatkan dan izinkan (nama anak) jadi semakin rileks, semakin
nyaman, dan semakin santai. (nama anak) mengizinkan kata-kata yang (ayah/ibu)
sampaikan tertanam kuat dipikarn bawah sadar (nama anak) dan dilaksanakn
sepenuhnya oleh pikiran bawah sadar (nama anak) demi meraih cita-cita (nama
anak).
“(nama anak) PERCAYA DIRI. (nama anak)
percaya akan kemampuan (nama anak) dan mensyukuri karunia yang telah diberikan
oleh tuhan kepada (nama anak) bahagia dengn (ayah/ibu0 serta (ayah /ibu) bangga kepada (nama anak).”
Ketika
kita memiliki anak, dengan sendirinya kita menjadi orangtua. Namun, biasanya
kita cenderung miskin pengalaman dan tidak pernah merasa perlu untuk belajar
menjadi orantua. Akan tetapi, kita pasti mempunyai pengalaman menjadi anak.
Kita harus mendidik diri kita dengan belajar dari anak-anak, bukan belajar dari
apa yang diajarkan orangtua kita kepada kita. Ingatlah perasaan sewaktu kita
menjadi anak-anak. Amati mereka dan tanggapilah dengan penuh perhatian.
Berbagai upaya
dan pendekatan dapat kita lakukan demi memenuhi kewajiban kita sebagai
orangtua. Saat kita melakukan terapi hypnosis terhadap putra-putri kita,
sebenarnya kita tengah berusaha untuk menancapkan suatu pesan yang sangat kuat
di dalam pikiran bawah sadarnya. Informasi itu dapat langsung mempengaruhi
perilakunya; itulah salah satu bentuk hypnosis yang sangat kuat. Kita
membutuhkan keyakinan yang penuh dalam melakukannya sehingga hasil positif yang
kita inginkan dapat tercapai. Oleh sebab itu, kita harus memilik pemikiran yang
mendalam dan kesadaran diri yang kuat sebagai orangtua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar