Total Tayangan Halaman

Minggu, 12 Februari 2017

Jardiknas dan Inherent


Istilah Jejaring Pendidikan Nasional digunakan pertama kali bulan Juli 2006 sejalan dengan program pengembangan infrastruktur ICT (Information and Communication Technology) di lingkungan Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (PSMK) Mandikdasmen Depdiknas. Pada awalnya, PSMK Mandikdasmen Depdiknas berencana membangun infrastruktur jaringan online skala nasional untuk kebutuhan interkoneksi antar sekolah (Zona Sekolah) di setiap wilayah Kota/Kabupaten se-Indonesia. Dalam perkembangannya, infrastruktur jaringan online tersebut juga dihubungkan ke seluruh kantor Dinas Pendidikan Provinsi dan Kota/Kabupaten se-Indonesia sebagai simpul lokal JARDIKNAS di daerah (Zona Kantor Dinas). Dimana setiap kantor dinas pendidikan (sebagai simpul lokal) tersebut berkewajiban untuk mendistribusikan koneksi JARDIKNAS ke sekolah-sekolah termasuk Sekolah Menengah Kejuruan yang berfungsi sebagai ICT Centerdi daerah masing-masing.

a.      Apa itu sebetulnya Jardiknas?
Misi dan Tujuan dari Jardiknas adalah menghubungkan simpul yang terdiri atas zona kantor, zona perguruan tinggi, zona sekolah, dan zona perorangan.
Jardiknas merupakan jaringan TIK nasional yang digunakan oleh departemen guna keperluan komunikasi data administrasi, konten pembelajaran, serta informasi dan kebijakan pendidikan.
Kepentingan Jardiknas adalah semua pelaku yang berada di lingkungan Departemen Pendidikan Nasional, makanya dibagi 4 zona, masing-masing untuk kepentingannya sendiri-sendiri.
Zona Jejaring Pendidikan Nasional (JARDIKNAS) :
1. JARDIKNAS Kantor Dinas/Insitusi (DiknasNet)
Meliputi: kantor-kantor dinas pendidikan baik di tingkat pusat, propinsi hingga kota/kab. Fungsi utama Jardiknas pada zona Kantor Dinas sebagai media untuk transaksi data online sistem informasi administrasi dan manajemen pendidikan.
2.  JARDIKNAS Perguruan Tinggi (INHERENT)
Meliputi: seluruh perguruan tinggi baik negeri maupun swasta.Fungsi utama Jardiknas pada zona Perguruan Tinggi sebagai media untuk riset dan pengembangan IPTEKS serta pembelajaran elektronik berbasi Teknologi Informasi dan Komunikasi.
3. JARDIKNAS Sekolah (SchoolNet)
Meliputi: seluruh sekolah formal maupun non formal baik negeri maupun swasta di seluruh jenjang (TK, SD, SLTP, SLTA). Fungsi utama Jardiknas pada zona Sekolah sebagai media akses informasi dan pengetahuan serta pembelajaran elektronik berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi.
4. JARDIKNAS Guru dan Siswa (TeacherNet and StudentNet)
Meliputi: akses personal untuk Guru, Dosen, Karyawan, Siswa dan Mahasiswa di institusi pendidikan se-Indonesia. Fungsi utama Jardiknas pada zona Personal sebagai media komunikasi dan akses informasi pendidikan.
b.      Manfaat ICT pada Pendidikan Nasional
1.      Peningkatan kecepatan layanan informasi yang integral, interaktif, lengkap, akurat dan mudah didapat.
2.      Memberikan pelayanan data dan informasi pendidikan secara terpadu.
3.       Menciptakan budaya transparan dan akuntabel.
4.      Merupakan media promosi pendidikan yang handal.
5.      Meningkatkan komunikasi dan interaksi baik secara lokal maupun internasional.
6.      Mengakses berbagai bahan ajar dari seluruh dunia, dan
7.      Meningkatkan efisiensi dari berbagai kegiatan pendidikan.
c.       Fungsi dan Pemanfaatan JARDIKNAS
1.      JARDIKNAS Kantor Dinas/Institusi :Transaksi data online SIM Pendidikan
2.      JARDIKNAS Perguruan Tinggi: Riset dan Pengembangan IPTEKS
3.      JARDIKNAS Sekolah: Akses Informasi dan e-Learning
4.      JARDIKNAS Guru dan Siswa : Akses informasi dan interaksi komunitas

Sejalan dengan program JARDIKNAS, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti Depdiknas) juga turut mengembangkan infrastruktur jaringan skala nasional khusus antar perguruan tinggi yang disebut INHERENT (Indonesia Higher Education Network). Ada 32 perguruan tinggi negeri sebagai simpul lokal INHERENT dimana simpul lokal tersebut mendistribusikan koneksinya ke perguruan tinggi lain di wilayah masing-masing.
a.      Apa itu Indonesian Higher Education Network (inherent)?
Inherent adalah sebuah jaringan komunikasi tertutup yang menghubungkan antar perguruan tinggi di Indonesia. Inherent merupakan sebuah Jaringan Pendidikan dan Penelitian pertama dan terluas di Indonesia. Inherent berfungsi sebagai sarana riset jaringan komunikasi data untuk berbagai aplikasi, sebagai resource pendidikan yang dimiliki masing-masing membernya juga dirancang sebagai sarana komunikasi proses pembelajaran.
Inherent juga merupakan kependekan dari Indonesia Higher Education Network atau Jaringan Perguruan Tinggi Indonesia, yaitu jaringan teknologi informasi dan komunikasi yang menghubungkan setiap perguruan tinggi di Indonesia.
Jaringan ini dibangun oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI) pada tahun 2006. Jaringan ini dirancang untuk akan menghubungkan seluruh perguruan tinggi yang ada di Indonesia pada masa yang akan datang. Pada awalnya jaringan ini dimulai dengan menghubungkan 32 perguruan tinggi yang berlokasi di setiap propinsi di Indonesia, dan Dikti Jakarta. Perguruan-perguruan tinggi ini mengelola simpul-simpul lokal.
Program Inherent ini menghubungkan 32 perguruan tinggi sebagai backbone utama dimana perguruan tinggi lainnya dapat terhubung ke PT backbone tersebut apabila hendak terhubung dalam satu sistem jaringan. Hingga akhir tahun 2007, telah terhubung 1.014 titik institusi dan 11.825 sekolah dengan Jardiknas. Karena tujuan utama dari sistem ini adalah untuk riset dan pengembangan, maka jalur data yang disiapkan cukup besar, bahkan mencapai 155 Mbps dengan link yang terkecil mencapai 2 Mbps.
b.      Tujuan Inherent
Tujuan utama pengadaan inherent adalah kerjasama komunikasi data antar perguruan tinggi. Content Internet langsung diharapkan bisa diusahakan masing-masing perguruan tinggi. Tidak tertutup kemungkinan perguruan tinggi sharing mirror internet yang dianggap bermanfaat langsung untuk kepentingan perguruan tinggi di Indomesia pada umumnya.
Koneksi Inherent diutamakan untuk kepentingan pendidikan, khususnya pendidikan tinggi. Untuk pemenuhan kebutuhan tersebut, Inherent terbuka bagi koneksi dengan institusi riset dan pemerintah daerah.
c.       Perguruan Tinggi Simpul Lokal Selain Simpul Lokal
Perguruan Tinggi simpul lokal dapat memberikan akses kepada perguruan tinggi lain dengan terlebih dahulu memberitahukan kepada Dikti
Perguruan Tinggi yang bukan merupakan simpul lokal dapat terhubung ke Inherent dengan mengajukan permohonan tertulis kepada simpul lokal terdekat yang tersebar di seluruh Propinsi. Permohonan dimaksud ditembuskan ke Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Segala biaya yang diakibatkan oleh adanya hubungan ini sepenuhnya menjadi tanggungjawab pemohon. Prosedur rinci untuk menghubungkan ke simpul lokal dijelaskan secara terpisah.
d.      Pemkab/Pemkot/Pemprov atau Lembaga Pemerintah lainnya

Pemerintah daerah (Pemda/Pemkot/Pemprop) baik tingkat propinsi maupun tingkat kabupaten kota dapat memanfaatkan atau bergabung dengan Inherent. Pemanfaatan ini khususnya untuk menunjang program program pendidikan yang ada di masing masing Pemda/Pemkot/Pemprop. Misalnya, Dinas Kependidikan atau pusat pelatihan yang berada di Pemda dapat bergabung ke Inherent atas biaya Pemda sendiri. Prosedur detail untuk menghubungkan ke simpul lokal dijelaskan secara terpisah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar